Voice

1. Mars Al-Fitriyah 

يا ربّ بالمصطفى بلّغ مقاصدنا
  واغفر لنا ما مضى يا واسع الكرم
Seindah Sinar Mentari
Sebening Embun Pagi
Itulah Gambaran Hati
Al-Fitriyah Al-Ma'hadi
Keteguhan dalam Jiwa
Tanamkan Iman dan Taqwa
Jihad fi Sabilillah
Tujuan Al-Fitriyah
Wahai Engkau Al-Fitriyah Pesantren Penuh Barokah
Jalan Penuh Duka Lara Lewati Sgala Rintangan
Perjuangan dalam Dakwah demi Tegakkan Aqidah
Semoga Kau Al-Fitriyah Mendapat Cinta Ridlo-Nya

2. Syair Abu Nawas

الهي لست للفردوس أهـلا @  ولا أقوى على نار الجحيم
فهب لي توبة واغفر ذنوبي @ فإنّك غافر الذنب العظـيم
وعمري ناقص في كلّ يوم @ وذنبي زائد كيف احتمالي
الهي عبدك العاصى اتاك @ مقرا بالذنوب وقد دعاك
فان تغفر فانت لذاك اهل  @ وان تطرد فمن نرجو سواك

2. Puisi : Haul 2010 

LAUTAN JILBAB

Di Padang Makhsyar, di Padang Penantian,
di depan pintu gerbang janji keabadian,
aku menyaksikan beribu-ribu jilbab,
berjuta-juta jilbab, tidak………………...
aku menyaksikan bermilyar-milyar jilbab.
Lautan Jilbab, Samudra Putih, Samudra Cinta Kasih, Ujung Pengembaraan yang amat panjang Pengembaran sejarah yang amat perih di Padang Makhsyar Seribu Galaksi, Hamparan Jiwa Suci ………. Bersujud………Putih………Putih,…….Putih…….Bersujud, menggemakan nyanyian Allah Yang Maha Wujud.
Wahai Jiwa yang tenang, Kembalilah pada Tuhanmu dengan rela dan direlakan,
masuklah ke Fihak ku, Masukilah Syurgaku,
Ketika itu alam semesta terkesiap, ruang dan waktu membeku, seluruh Matahari, seluruh planet-planet dan satelit, seluruh partikel-partikel dan……………  Kehampaan menafas nafas meratapi hamparan umat Allah.
Wajah bermilyar-milyar manusia yang tegang berdiri ngunggun antri di belakang punggung figur idolanya masing-masing, karena………. Nabi telah menjelma menjadi Cahaya-cahaya.
Lautan Jilbab, Samudra Putih, Samudra Berdzikir, Bergaung, berdzikir, bagai merontokkan bintang-bintang dari tangkainya, Astaghfirullahal 'Adzim ………. Astaghfirullahal 'Adzim ………. ……….,
Memohon ampun atas segala dosa, meninsafi tembok pengap kebodohannya, menyesali kekhilafan sejarahnya, mengikuti buta mata dan tuli telinganya, meratapi lubang-lubang keterjebakannya, menangisi lumur-lumur dalam jiwanya, meluluhkan berhala-berhala yang ditumpuknya.
Tiba-tiba terdengar beribu-ribu trompet melengking-lengking ditiup ke seribu penjuru, terdengar Qori' dari Surga, barang kali Daud sang Nabi telah mengumandangkan suaranya.
Apabila terjadi suatu kejadian, tak ada lagi yang bisa didustakan, wahai……….adakah Hari Pengadilan telah tiba, telah mendekah segala kehendak manusia, beku wajahnya, dan menggigil jiwanya.
Manusia yang segala amal baiknya menjadi kereta kencana, Manusia yang segala keburukannya menjadi raksasa-raksasa, Menodai muka mereka dan meremas sukma mereka.
Manusia yang melontarkan kata-kata kisruh dari mulutnya, yang setiap kata menjelma menjadi seekor burung, beribu-ribu burung yang menunggu meminta pertanggung jawaban mereka.
Beribu-ribu burung yang marah besar, karena tidak dihadapi dengan perbuatan-perbuatan yang nyata, beribu-ribu burung yang marah, lamar dan……… siap mencabik-cabik tubuh kotornya.
Wahai……….sudah datangkah itu hari, yang sebagian manusia membayangkan dengan ngeri, dan sebagian lagi merindukannya setengah mati.
Beribu-ribu wanita berjilbab terbang ke angkasa, dalam sembahyangnya tumbuh jagat besar mereka.
Kalian bertanya tentang jilbab, ya……….
Kami akan menjawabnya, inilah kami Jilbab-Jilbab yang bernafaskan setarikan demi setarikan, selangkah demi selangkah, hikmah demi hikmah, rahasia demi rahasia, kemenangan demi kemenangan, Lautan Jilbab, Samudra Putih, Samudra Cinta Kasih, Gelombang Perjuangan, Luka Pengembaraan, yang tak mungkin bisa dihentikan.
NAILATUL MUNA