Pesantren merupakan bagian integral dari sistem pendidikan makrowi, baik dalam kapasitasnya sebagai sub sistem pendidikan nasional di satu sisi, maupun kapasitasnya sebagai bagian setrategis dari sistem pendidikan islam pada segi yang lain. Kondisi ini menuntut pesantren sebagai profil lembaga pendidikan islam yang harus mampu memainkan peran ganda.
Pertama, ia harus menjadi pelopor pendekatan ilmiah terhadap proses pembangunan nasional dan harus menjadi pengawal nilai-nilai moral yang menjaga martabat manusia dalam masyarakat panca sila. Hal kedua merupakan tanggung jawab moral bagi pesantren sebagai lembaga pendidikan islam yang berdiri atas landasan ajaran Al qur’an dan Al Hadits.
Dalam era globalisasi ini, eksistensi pesantren harus dijadikan wahana yang mampu mengantisipasi dan membingkai masa depan intelektual dan sosial disamping sebagai “ Pondok Pesantren” yang tumbuh subur dan berkembang di Bumi nusantra ini sejak zaman majapahit hingga sekarang, merupakan warisan sistem pendidikan nasional yang paling merakyat. Pesantren adalah sistem pendidikan yang paling tua sesudah zaman hindu, budha yang tumbuh dari rakyat dan untuk rakyat (simuh, 1993). Pendidikan pesantren yang terus tumbuh dan berkembang menguasai alam pikiran masyarakat luas, memerlukan sentuhan dan perhatian dan pemikiran yang komprehensif dari masyarakat sendiri dan pemerintah dalam rangka pemeretaan pendidikan yang kondusif dan representatif.
by: Admin II
